handphone-tablet

16 Januari 2009

Waspadai Modus Baru Pemerasan di Jalanan


Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi pengendara kendaraan di jalanan masuk deretan sasaran empuk komplotan pemeras. Bahkan komplotan ini terus memperbarui modus operandinya.

Belakangan ini di berbagai milis ramai dibahas mengenai pemerasan modus baru yang nyaris menimpa seorang pengendara perempuan. Informasi ini diteruskan ke berbagai e-mail atau pun milis yang lain.

Ada baiknya kita menjadikan sarana untuk semakin waspada. Berikut ini petikan pengalaman tersebut:

1. Minggu siang 11 Januari 2009, sekitar pukul 11.30, saya mengendarai mobil dan sedang berhenti di lampu merah by pass arah Kalimalang

2. Seorang anak peminta-minta (usia sekitar 11-12 tahun) mengesot di pinggir jalan dengan salah satu kakinya "buntung" (posisi duduk di jalan)

3. Saya membuka kaca dan memberinya Rp 500, anak itu kelihatan tidak puas dan lalu pergi

4. Saat lampu sudah hijau, saya mulai berjalan dan karena merasa melindas sesuatu, seketika saya berhenti.

5. Tiba-tiba ada yang berteriak, "BERHENTI!!! ! ADA ORANG DI BAWAH MOBIL!!!"

6. Sekonyong-konyong, para pengemis lain sudah mengelilingi mobil saya, menggedor-gedor kaca mobil dari seluruh sisi, mencoba memaksa membuka mobil sampai handle mobil patah

7. Spontan pengendara motor dan orang di sekitar saya menghampiri mobil saya, mengangkat dan memiringkan mobil untuk mengeluarkan anak peminta-minta yang tadi dari bawah mobil saya.. (sementara di dalam mobil saya gemetar dan memohon Tuhan untuk tolong saya.. saya sangat khawatir, korban akan luka parah atau jangan-jangan malah meninggal..)

8. Puji Tuhan, saat itu ada reserse berbaju preman, mengendarai motor yang menenangkan masa yang hampir mengeroyok & merusak mobil saya. Ia langsung memasukkan anak yang "tergilas" tsb dalam mobil saya untuk dibawa ke RS. Terdekat bersama dengan 1 teman peminta-minta lainnya..

9. Sampai di RS Harum, suami saya sudah disana, anak itu diperiksa di UGD, ternyata anak tersebut tidak buntung, kakinya hanya dilipat dalam celana panjang. Dokter tidak meminta rontgent karena mamang tidak ada bagian tubuh yang patah.., hanya diberi resep yang kami tebus Rp 5.000. ANAK ITU SEHAT, hanya sedikit lecet karena mungkin "salah tarik"
saat keluar dari kolong mobil saya.

10. Di RS, reserse itu menginformasikan pada kami bahwa ini memang modus operandi baru. Ia memarahi anak tsb yang mencari uang dengan SKENARIO PEMERASAN MASUK KE TENGAH KOLONG MOBIL YANG SEDANG BERHENTI DI LAMPU MERAH, AGAR PARA PREMAN BISA PAKSA PEMILIK MOBIL UNTUK BAYAR GANTI RUGI

11. Reserse meminta kami hanya memberi uang ongkos pada anak-anak peminta-minta tsb, jangan lebih dari Rp 5.000, untuk memberi mereka pelajaran.

12. Kami berikan anak itu obat dari RS dan uang ongkos Rp 10.000 dan anak itu berlalu dengan berjalan tegap dan sehat

Dengan masih dalam kebingungan, deg-deg an dan kegamangan saya pulang ke rumah.. Kami sangat bersyukur, Tuhan memelihara, menjaga dan melindungi kehidupan kami, tidak sempat dikerjai para preman tersebut.

Semoga rekan-rekan waspada dengan modus ini.

(nrl/gah)
Sumber :http://www.detiknews.com, Jumat, 16/01/2009 08:00 WIB

0 komentar:

fashion pria

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP